Tepimu selalu seperti dulu waktu aku berkunjung pagi itu
Kabut tipis di ujung tepi itu selalu terlihat menawan
Embun pagi penghias semak pun tampil perkasa
Membawa pagi syahdu kabur dari malamnya
Membawa pagi sendu mengendap dari rembulan malam yang malas
Lalu menguap bersama aroma rindu yang senyap
Lalu menguap bersama aroma rindu yang senyap
Serayu…
Pagi ini, rindu yang
dulu pernah aku dan kau tenggelamkan bersama,
Kini muncul dalam bisik percikmu...
Ah serayu, kau terlalu pandai membuatku malu
Bidadari anggun itu, ingin sekali aku tengelamkan dalam
bukan, dalam tidak....
Dan kau selalu menjawabnya dengan jangan !
Jawabmu selalu bias..
Hingga aku tersadar bahwa rindu ini takkan pernah berujung
Seperti ujungmu yang tak pernah kudapati
Seperti ujungmu yang tak pernah kudapati
(*)
*) Banyumas, 18 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar